KOSTRAD adalah nama salah satu KOTAMA dalam TNI AD sekaligus juga sebagai BALA UTAMA pertempuran TNI selain KOPASSUS yang menjalankan operasi khusus. Pangkostrad adalah seorang Jenderal TNI berbintang 3.
Kostrad yang berkekuatan sekitar 25.000 pasukan mensupervisi kesiapan operasional semua komando dan melaksanakan operasi pertahanan dan keamanan nasional berdasarkan perintah dari panglima ABRI. Kostrad lahir ketika Indonesia sedang dalam perjuangan membebaskan Irian Barat di tahun 1960. Kostrad secara resmi berdiri pada tanggal 6 Maret 1961.
Kostrad yang berkekuatan sekitar 25.000 pasukan mensupervisi kesiapan operasional semua komando dan melaksanakan operasi pertahanan dan keamanan nasional berdasarkan perintah dari panglima ABRI. Kostrad lahir ketika Indonesia sedang dalam perjuangan membebaskan Irian Barat di tahun 1960. Kostrad secara resmi berdiri pada tanggal 6 Maret 1961.
Pada mulanya Kostrad dikenal sebagai Korps Cadangan Angkatan Darat, namun berubah menjadi Kostrad pada tahun 1963.
Tentara berbaret hijau ini tidak pernah absen dalam berbagai operasi militer, seperti penumpasan G30S/PKI, Trisula, PGRS di Sarawak, PARAKU di Kalimantan Utara, dan Operasi Seroja di Timor Timur
Prajurit Kostrad juga telah berkecimpung di level internasional dengan pengiriman pasukan Garuda di Mesir (1973-1978) dan Vietnam (1973-1975), dan bergabung dengan pasukan perdamaian PBB dalam era perang Iran-Iraq sekitar tahun 1989 dan 1990.
Tentara berbaret hijau ini tidak pernah absen dalam berbagai operasi militer, seperti penumpasan G30S/PKI, Trisula, PGRS di Sarawak, PARAKU di Kalimantan Utara, dan Operasi Seroja di Timor Timur
Prajurit Kostrad juga telah berkecimpung di level internasional dengan pengiriman pasukan Garuda di Mesir (1973-1978) dan Vietnam (1973-1975), dan bergabung dengan pasukan perdamaian PBB dalam era perang Iran-Iraq sekitar tahun 1989 dan 1990.
Pada tahun 1984 Panglima Kostrad bertanggung jawab kepada Panglima ABRI mengenai pelaksanaan operasi tempur, atau operasi Hankam. Saat ini, Kostrad memiliki antara 35.000 hingga 40.000 pasukan dalam dua divisi infanteri: Divisi I berpusat di Cilodong, Jawa Barat, dan Divisi II berpusat di Malang, Jawa Timur. Setiap divisi memiliki beberapa brigade lintas udara dan infanteri. Disamping itu, Kostrad sendiri memiliki brigade lintas udara yang terpisah, satu brigade kavaleri, dua resimen artileri, dan beberapa unit bantuan tempur.
Panglima KOSTRAD pertama adalah Mayjen Soeharto.
Sebenarnya kesatuan (Batalyon/unit lain) di bawah KOSTRAD tak selalu berbaret hijau. Mereka terdiri dari berbagai korps yang ada di TNI AD. Bagi korps yang memang mempunyai lambang dan warna baret sendiri, maka tetap menggunakannya. Sedangkan bagi korps/unit yang tidak mempunyai baret maka harus memakai baret hijau "roda gila" KOSTRAD. Di saat - saat tertentu (pada waktu upcara HUT KOSTRAD) maka seluruh prajurit diwajibkan memakai baret hijau khas KOSTRAD.